Jumat, 17 Mei 2013

Pierre Tendean


Masih ingat dengan kapten yang muncul dibuku - buku sejarah sebagai salah satu dari 7 korban dalam peristiwa Gerakan 30 September ini? Ia disebut - sebut sebagai pahlawan paling tampan dalam buku sejarah. Namun ada beberapa fakta dari kapten yang mati muda ini,berikut :
  • Kapten Czi (Anm.) Pierre Andreas Tendean lahir di Jakarta, 21 Februari 1939, meninggal di Jakarta 1 Oktober 1965 saat berusia 26 tahun. Tendean adalah blasteran Minahasa - Prancis yang fasih berbahasa Jawa. Ia memiliki seorang kakak, Mitze Farre, dan adik, Rooswidiati. Untuk mengurangi beban keluarganya, Pierre yang masih kecil giat menanami tanah kosong di sekitar rumahnya dengan singkong, ubi, pepaya dan sayur-sayuran.

  • Tendean mengenyam jenjang sekolah dasar di sekolah Magelang dan menengah dan sekolah tinggi di Semarang. Tendean bersekolah di SMP Negeri 1 Semarang yang dulu berdiri di Jl. Pemuda 134 Semarang, namun sekarang digunakan sebagai kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
  • Jika ada lomba olah raga antar kampus, Pierre sering masuk tim basket. Ini membuat dia dikenal oleh banyak mahasiswi yang menonton. Pierre adalah ajudan dari AH Nasution. Pada masa tersebut ada ungkapan dari mahasiswi yang mendapat ceramah dari Pak Nas (AH Nasution), "Telinga kami untuk Pak Nas, tapi mata kami untuk ajudannya (Pierre Tendean)". Sepopuler itulah Pierre Tendean di kalangan wanita. Saat menjadi seorang taruna Kapten Pierre selalu menjadi pusat perhatian gadis-gadis remaja, dan ia mendapat julukan "Robert Wagner dari Panorama" oleh gadis-gadis remaja Bandung.
  • Saat bertugas di Medan, seorang wanita bernama Rukmini Chaimin berhasil membuat Pierre jatuh cinta.Mereka berencana menikah di tahun 1965 dan pernikahan yang seharusnya digelar bulan November itu batal karena kematian Pierre sebulan sebelumnya. Kabarnya hubungan antara Pierre dan Rukmini ditentang oleh keluarganya.

  • Lulusan ATEKAD tahun 1961 ini bergabung dengan corps Genie (sekarang corps Zeni) dan posisinya dua tahun junior di bawah mantan Wapres Try Sutrisno.
  • Setelah lulus dari pendidikan militer, ia langsung mengajukan diri untuk bergabung dengan garis depan dalam peristiwa Konfrontasi Indonesia-Malaysia
  • Wajah indo-nya membuat Pierre dengan mudah bolak balik Indonesia - Singapura sebagai intelijen untuk mengumpulkan data. Kurang lebih Pierre berhasil melakukan infiltrasi sebanyak 6 kali, yang terakhir nyaris membuatnya terbunuh.
  • Beliau adalah ajudan dari Jenderal Besar DR. Abdul Harris Nasution. Abdul Harris Nasution lolos dari peristiwa penculikan tetapi anaknya, Ade Irma Suryani Nasution tewas tertembus peluru. 
  • Pierre Tendean sendiri ditangkap oleh segerombolan penculik dan dibunuh di Lubang Buaya. Ia diculik karena dikira adalah Jenderal Besar DR. Abdul Harris Nasution

  • Saat ini sedang direncanakan tentang pembuatan film mengenai Pierre Tendean dengan judul Pierre.

1 komentar: