Jumat, 28 Juni 2013

Ini Punya Aceh

1. Tari Saman



Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011. Tari Saman ini sangat diminati baik di Indonesia sendiri dan di mancanegara.

2. PLTD Apung




Kapal 2600 ton yang terbawa sekitar 5 km dari pesisir pantai ke pemukiman rumah padat penduduk (Punge Blang Cut, Banda Aceh) yang menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang tsunami. Saya sendiri pertama kali melihat kapal ini setahun setelah tsunami, saat itu lingkungan disekitar kapal masih kacau karena bekas tsunami namun sekarang tempatnya telah terawat, dipagari, dilengkapi dengan taman pendidikan dan tempat bermain karena kini tempat ini sering dikunjungi wisatawan.



3. Pantai - Pantai Indah Berpasir Putih

Mau ke pantai yang cantik, berpasir putih tinggal pilih, ada banyak lho di Aceh.

Pantai Lhoknga, Aceh Besar


Sabang



Pantai Lampuuk, Aceh Besar


Iboih, Sabang


Banyak lagi Pantai - pantai Indah di Aceh yang tidak bisa saya tampilkan.

4. Kopi Gayo



Kopi Arabika Gayo dikenal dengan rasa dan aroma yang kuat dan termasuk ke dalam salah satu kopi terbaik didunia. Kaya akan varietas dan masuk kopi jenis specialty. Belanda menamai kopi sebagai 'Tanaman Masa Depan'. Mereka juga menyatakan masyarakat Gayo sangat cepat menerima masuknya komoditi baru seperti kopi. Kawasan perkebunan kopi ini kemudian menjadi perkampungan baru yang berkembang baik hingga saat ini. Kopi Gayo yang berbasis Arabika memiliki paling tidak lima sertifikasi Internasional sebagai jaminan kualitas Arabica Gayo. Sertifikat itu antara lain Fair Trade, Organik, Rain Forest dan lain-lain.

Jumat, 14 Juni 2013

Sitkom & Sinetron Indo Jadul

1. Sitkom Jinny Oh Jinny


Yang paling diingat : Kerang isi mutiara tempat tinggal Jinny.

2. Gerhana



Yang paling diingat, Peggy "Pusing.. pusing." Poltak "Raja Minyak dari Medan"

3. Wiro Sableng


Yang paling diingat, 212

4. Sitkom Jin dan Jun

"Om Jiiin.."

5. Keluarga Cemara


Salah satu sinet berkualitas yang sudah punah, "Araa, Agil, Euuuis"


6. Si Manis Jembatan Ancol


Yang diingat cuma kepala botak Ozy Syahputra..

7. Panji Manusia Millenium

                                        

8. Saras 008

9. Si Doel

                                       

10. Tuyul dan Mbak Yul



11. Lupus

(Yang ini Poster Lupus versi Film)

12. Luv

(Foto tokoh utamanya sekarang)

Tentang kaca pembesar ajaib yang bisa membawa ketempat didalam foto kalau liatnya pake kaca pembesar itu.









Rabu, 05 Juni 2013

Artis Cilik Dulu dan Sekarang

1. Macaulay Culkin
Dulu

Sekarang

Siapa yang nggak kenal sama cowok pemain film Home Alone yang satu ini, film - filmnya sampai sekarang masih sering diputar ditv - tv swasta. Culkin kini berumur 33 tahun dan dulunya dikenal imut, menggemaskan namun kini menjadi pengguna narkoba, penderita kanker paru - paru, karena kebiasaannya menghisap rokok 60 batang per hari,


2. Tina Toon
Dulu

Sekarang

Mantan penyanyi cilik yang telah beranjak dewasa, dulu ia dikenal dengan single Bolo - Bolo plus gerakan kepala khasnya. Tapi sekarang si Bolo - Bolo ini udah berani tampil jadi model cover majalah dewasa.

3. Trio Harpot
Dulu

Sekarang

Dulu imut - imut, beken sekarang keren dan berprestasi terutama Emma Watson.

4. Renaldy a.k.a Dena Rachman
Dulu

Sekarang


Dulu cowok imut sekarang jadi cantik. Dena dulunya merupakan pemain sinetron laga Misteri Gunung Merapi, Karmapala dan presenter acara Krucil di SCTV. Sekarang ia seorang transgender, selain itu dia juga cukup pintar dan merupakan lulusan jurusan komunikasi UI. sekarang mengambil S2 di jurusan Design, Fashion & Luxury Goods di Alma Graduate School – University of Bologna, Italia.
Yang penasaran ini akun twitternya :

5. Joshua Suherman
Dulu

Sekarang

Dulu jutawan kecil sekarang biasa aja.



Senin, 03 Juni 2013

7 Lagu - Lagu Galau

1. Shontelle - Say Hello to Goodbye



Cuplikan Liriknya :
Say hello to goodbye, cause it's gone forever
No more try, you and I
Not now, not ever
And I'll get by without you
I'm not going back again
I'm not going to lie to you
Cause, that was there and only then.
Say hello to goodbye
Say hello...

2. The Corrs - Only When I Sleep


Cuplikan Lirik :
But it's only when I sleep
See you in my dreams
You got me spinning round and round
Turning upside-down
But I only hear you breathe
Somewhere in my sleep
Got me pinning round and round
Turning upside-down
But its only when I sleep
3. Laura Pausini - It's Not Goodbye



Cuplikan Liriknya :
Till the day I let you go
Until we say our next hello its not goodbye
Till I see you again
I'll be right here remembering when
And if time is on our side
There will be no tears to cry on down the road
There is one thing I can't deny its not goodbye

4. Jesse Mccartney - Just So You Know


Cuplikan Liriknya :
Just so you know
This feeling's taking control of me
And I can't help it
I won't sit around, I can't let him win now
Thought you should know
I've tried my best to let go of you
But I don't want to
I just gotta say it all
Before I go
Just so you know

5. Shayne Ward - No Promises



Cuplikan Liriknya:
I don’t wanna run away, baby, you’re the one I need tonight.
No promises.
Baby, now I need to hold you tight, I just wanna die in your arms.
I don’t want to run away, I want to stay forever, through time and time.
No promises

6. Maroon 5 - Better That We Break



Cuplikan Liriknya :
It's not right, not okay
Say the words that you're saying
Maybe we're better off this way
I'm not fine, I'm in pain
It's harder everyday
Maybe we're better off this way
It's better that we break

7. Amy Pearson - I Wish I Was Her


Cuplikan Liriknya :
I wish that my touch
Makes you smile just like that
And I wish that I had you
the way that she has
Cuz I still remember the love
I left behind
Oh I wish I was her
And you were mine

Minggu, 02 Juni 2013

Makalah Ekonomi Kelembagaan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi tentang Ekonomi Kelembagaan saat ini begitu memperoleh tempat dikalangan pemikir ekonomi dan sosiologi. Tidak saja di Barat, tetapi kajian yang sama tumbuh di dunia timur, termasuk di Indonesia. Perkembangan studi ekonomi kelembagaan yang demikian dinamis memunculkan pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep ekonomi kelembagaan itu sendiri, kenapa banyak diminati akhir-akhir ini? Bagaimana falsafah keilmuannya? Di dunia Barat, sebenarnya kajian kelembagaan bukan sesuatu yang baru. Di masa lampau setelah Adam Smith memahatkan teori ekonominya pada dinding-dinding sel otak setiap manusia, maka sejak itu pula muncul perlawanan atau semacam counter atas gagasan yang disampaikan oleh Smith. Dalam khazanah ilmu ekonomi kelompok penentang itu lazim dikenal dengan Ekonomi Kelembagaan Lama (Old Institutional Economic).  Sebelum membahas tentang ekonomi kelembagaan, maka perlu diketahui bahwa dalam ilmu ekonomi kelembagaan dikenal juga institusi. Ada beberapa pengertian institusi yang dikemukakan oleh para ekonom. Salah satunya pengertian yang paling banyak dipakai adaah pengertian yang dikemukakan oleh Douglas C. North. Ia mendefinisikan institusi sebagai aturan-aturan (constraints) yang diciptakan oleh manusia untuk mengatur dan membentuk interaksi politik, sosial, dan ekonomi. Aturan-aturan tersebut terdiri dari aturan formal seperti undang-undang, konstitusi dan aturan informal seperti norma sosial, konvensi, adat istiadat. Indonesia harusnya banyak belajar dari apa yang telah dialami setelah krisis. Sepertinya sagat sulit untuk negara ini bagkit dan kembali menata perekonomian yang nyaris ujung tanduk. Namun Indonesia terus berusaha dan menunjukkan usaha yang keras dalam menata dan membawa perkonomian negara ini ke arah yang lebih baik. Banyak sistem-sistem baru yang diterapkan oleh Indonesia, banyak pula teori-teori barat yang diadopsi oleh Indonesia untuk diterapkan sebagai bentuk usaha membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik. Salah satu ilmu atau teori ekonomi yang ada di Indonesia adalah mengenai ekonomi kelembagaan. Ekonomi Kelembagaan membahas masalah ekonomi dalam ranah hubungan ekonomi dan kehidupan sosial serta hubungannya dengan kepemilikan seseorang atau property right. Ekonomi Kelembagaan di Indonesia berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan. Namun pengertian pembangunan di Indonesia dewasa ini telah mengalami penyimpangan dari pengertian normatif. Kini pembangunan ekonomi berkelanjutan, tidak lagi mementingkan korelasi keharmonisan antar aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Terutama faktor lingkungan. Pembangunan ekonomi berkelanjutan kini hanya memperioritaskan kemajuan, tidak lagi mempedulikan apa dampak yang ditimbulkan dari pembanguan tersebut. Bahkan kerusakan yang disisakan oleh usaha pembangunan yang dilakukan. Menyisakan dampak buruk bagi generasi setelah kita. Apakah dampak yang ditimbulkan oleh ekonomi berkelanjutan dan pembangunan yang dilakukan di Indonesia sebagai usaha memajukan perekonomian Indonesia?

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Ekonomi Kelembagaan?
2. Siapa sajakah tokoh Ekonomi Kelembagaan?
3. Bagaimana perkembangan Ekonomi Kelembagaan di Indonesia?
4. Bagaimanakah pemikiran dan paradigma ekonomi kelembagaan?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi Kelembagaan
Ekonomi Kelembagaan merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang Ekonomi dengan tidak mengabaikan peran aspek non ekonomi seperti kelembagaan dan lingkungan. Ekonomi Kelembagaan adalah paradigma baru dalam ilmu ekonomi yang melihat kelembagaan (rule of the game) berperan sentral dalam membentuk perekonomian yang efisien. Ekonomi kelembagaan menekankan pada pentingnya aspek kelembagaan dalam menentukan bagaimana sistem ekonomi dan sosial bekerja (Black, 2002). Salah satu kunci dalam aspek ekonomi kelembagaan adalah menyangkut property right atau hak pemilikan. Property right ini melekat dalam bentuk aturan formal dan juga norma sosial dan adat. Relefansi hak pemilikan ini tergantung dari seberapa besar ia bisa dijalankan dan diakui dalam masyarakat. Barzel (1989) menulis dalam bukunya mengenai Economic of Property Rights, juga oleh Cheung (1968) yang melakukan study mengenai share cropping di Taiwan. Kedua studi ini membuktikan bahwa ketidakjelasan hak pemilikan dan enforced property rights terbukti menjadi handicap dalam mentransformasi pembangunan ekonomi yang berkaitan dengan lahan. Bagian lain yang juga penting dalam konteks ekonomi kelembagaan adalah menyangkut biaya transaksi. Biaya transaksi adalah sisi lain atau pendekatan lain yang digunakan untuk menjelaskan aspek ekonomi dari kelembagaan (Black, 2002). Biaya transaksi mempertimbangkan manfaat dalam melakukan transaksi di dalam organisasi dan antara aktor (organisasi) yang berbeda dengan menggunakan mekanisme pasar. Biaya transaksi mempertimbangkan beberapa aspek penting dalam ekonomi yakni bounded rationality (rasionalitas terbatas), masalah informasi, biaya negosisasi kontrak dan opportunism. Schmid (1987) di sisi lain membedakan biaya transaksi atas tiga hal yakni 1) biaya informasi, 2) biaya kontrak, dan 3) biaya pengawasan atau penegakan hukum. Dalam konteks inilah sering terjadi pemahaman yang keliru mengenai apa yang dimaksud dengan transaction cost. Transaction cost bukanlah biaya pertukaran atau salah satu biaya dalam jual beli barang dan jasa (termasuk lahan), namun transaction cost lebih diartikan sebagai “the cost of establishing and maintaining right” (Allen,1991). Kedua aspek di atas yakni property rights dan transaction cost adalah bagian penting yang memerlukan pemahaaman yang serius dalam kelembagaan pengelolaan lahan.
 Jadi pada intinya, Ekonomi Kelembagaan adalah ekonomi yang menekankan pada hak kepemilikan. Perekonomian dikembangkan oleh individu atau kelompok yang memiliki sarana atau faktor produksi. Sehingga mereka memiliki keleluasaan atau wewenang untuk mengatur dan berperan dalam sektor perekonomia serta pengembangannya. Dalam hal ini pemilik faktor produksi menjadi pelaku pengembangan perekonomian. Ternyata dalam perakteknya banyak faktor-faktor yang memengaruhi individu dalam mengambil keputusan seperti faktor sosial, politik dan lainnya. Pada titik ini ekonomi kelembagaan masuk untuk mewartakan bahwa kegiatan ekonomi sangat dipengaruhi oleh tata letak antarpelaku ekonomi (teori ekonomi politik), desain aturan main (teori ekonomi biaya transaksi), norma dan keyakinan suatu individu atau komunitas (teori modal sosial), insentif untuk melakukan kolaborasi (teori tindakan kolektif), model kesepakatan yang dibuat (teori kontrak), pilihan atas kepemilikan aset fisik maupun non fisik (teori hak kepemilikan), dan lain-lain. Intinya, selalu ada insentif bagi individu untuk berperilaku menyimpang sehingga sistem ekonomi tidak bisa dibiarkan hanya dipandu oleh pasar. Dalam hal ini diperlukan kelembagaan non pasar (non-market institution) untuk melindungi agar pasar tidak terjebak dalam kegagalan yang tidak berujung, yakni dengan jalan mendesain aturan main atau kelembagaan (institutions).

2.2 Tokoh Ekonomi Kelembagaan
Para penganut Ekonomi Kelembagaan percaya bahwa pendekatan multidisipliner sangat penting untuk memotret masalah-masalah ekonomi, seperti aspek sosial, hukum, politik, budaya, dan yang lain sebagai satu kesatuan analisis. Berikut merupakan pemikir mazhab ekonomi kelembagaan yang dapat ditelesuri antara antara lain
1.        Thorstein Bunde Veblen (1857-1929)


Veblen menilai pengaruh keadaan dan lingkungan sangat besar terhadap tingkah laku ekonomi masyarakat. Veblen pada intinya mengkritik teori-teori yang digunakan kaum Klasik dan Neo-Klasik yang model-model teoritis dan matematisnya dinilai biasa dan cenderung terlalu menyederhanakan fenomena-fenomena ekonomi. Pemikiran-pemikiran Ekonomi Klasik dan Neo-Klasik juga di kritiknya karena di anggap mengabaikan aspek-aspek non ekonomi seperti kelembagaan dan lingkungan. Padahal Veblen menilai pengaruh nilai dan lingkungan sangat besar terhadap tingkah laku ekonomi masyarakat. Struktur politik dan sosial yang tidak mendukung dapat memblokir dan menimbulkan distorsi proses ekonomi. Bagi Veblen keadaan dan lingkungan inilah yang disebut institusi. Institusi yang dimaksudkan veblen tidak dalam pengertian fisik, tetapi lebih berkaitan dengan nilai norma, kebiasaan, budaya yang sudah melekat dan mendarah daging dalam masyarakat. Beberapa asumsi yang dianggap Veblen lemah antara lain :
·           Motif ekonomi melatarbelakangi setiap kegiatan. Setiap aktivitas manusia didasarkan atas perhitungan rasional untung ruginya.
·           Mendahulukan kepentingan diri sendiri (Self interest).
·           Persaingan akan meningkatkan efisiensi.
·           Private property right merupakan sebuah keharusan.
·           Teori Ekonomi Klasik mengabaikan faktor-faktor sejarah, sosial dan kelembagaan dalam membangun struktur ekonomi.
Pandangan Veblen
·           Manusia bukan hanya mahkhluk rasional tapi juga makhluk emosional yang memiliki perasaan, selera, nilai, dan kecenderungan yang terikat dengan budaya.
·           Selera, perasaan, nilai dan kecenderungan juga mempengaruhi transaksi ekonomi yang dilakukan oleh manusia.
·           Pilihan-pilihan ekonomi juga dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan teknologi.
·           Dunia ekonomi tidak dapat lepas atau bahkan dipengaruhi oleh faktor sejarah, sosial dan kelembagaan yang selalu berubah.

2.      Wesley Clair Mitchel (1874-1948)


adalah murid, teman dan pengagum Veblen. Ia juga berjasa dalam mengembangkan metode-metode kuantitatif dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi. Salah satu karyanya Business Cycle and Their Causes (1913) dengan menggunakan bermacam data statistik ia kemudian menjelaskan masalah fluktuasi ekonomi. Selain ikut dalam mendukung dan mengembangkan pemikiran-pemikiran gurunya, lebih lanjut ia juga berjasa dalam mengembangkan metode-metode kuantitatif dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi. Sesudah perang dunia kedua ia mengorganisir sebuah badan penelitian “National Bureau Of Economic Research” yang memungkinkan lebih dikembangkanya penelitian-penelitian tetang pendapatan nasional, fluktuasi ekonomi atau business cycles, perubahan produktifitas, analisis harga, dan sebagainya.
3.        Gunnar Karl Myrdal (1898) 

berasal dari Swedia. Gunnar Karl Myrdal banyak menulis buku, antara lain : An America Delima, Value In Social Theory, Challenge To Affluence, dan Asian Drama : An Inqury Into The Poverty Of Nations. salah satu pesan myrdal pada ahli-ahli ekonomi ialah agar ikut membuat value judgement. Jika itu tidak dilakukan struktur-struktur teoritis ilmu ekonomi akan menjadi tidak realities. Myrdal percaya bahwa pemikiran institusional sangat di perlukan dalam melaksanakan pembangunan di Negara berkembang. Myrdal meraih nobel di bidang ekonomi pada tahun 1974 bersama FA Hayek atas jasa-jasanya dalam menyumbang pemikiran ekonomi, terutama bagi pembangunan Negara berkembang.
4.        Joseph A. Schumpeter (1883-1950)
Ia mengatakan bahwa sumber utama kemakmuran bukan terletak dalam domain ekonomi itu sendiri, melainkan berada diluarnya, yaitu dalam lingkungan dan institusi masyarakat. Lebih jelas lagi, sumber kemakmuran terletak dalam jiwa kewiraswastaan (entrepreneurship) para pelaku ekonomi yang mengarsiteki pembangunan.
5.        Douglas C. North (1993) 

North mengatakan bahwa reformasi yang dilakukan tidak akan memberikan hasil nyata hanya dengan memperbaiki kebijaksanaan ekonomi makro belaka. Agar reformasi berhasil, dibutuhkan dukungan seperangkat institusi yang mampu memberikan insentif yang tepat kepada setiap pelaku ekonomi. Beberapa contoh institusi yang mampu memberikan insentif tersebut adalah hukum paten dan hak cipta, hukum kontrak dan pemilikan tanah. Bagi North institusi adalah peraturan perundang-undangan berikut sifat-sifat pemaksaan dari peraturan-peraturan tersebut serta norma-norma perilaku yang membentuk interaksi antara manusia secara berulang-ulang. Nama terakhir diatas, North adalah merupakan tokoh ekonomi kelembagaan baru (New Institutional Economic) yang memperoleh nobel ekonomi pada tahun 1993, demikian juga dengan Ronald H. Coase pada tahun 1991. Nobel yang diperoleh kedua tokoh tersebut turut menjadi pemicu perkembangan keilmuan ekonomi kelembagaan baru di dunia saat ini. Pemikir Ekonomi Kelembagaan baru menolak sebagian asumsi ajaran ekonomi klasik atau neoklasik dan menganggapnya tidak realistis seperti tidak ada biaya transaksi (zero transaction cost) dan rasionalitas instrumental (instrumental rationality). Ekonomi klasik yang mengasumsikan bahwa semua manusia adalah rasional dan bekerja berdasarkan insentif ekonomi ternyata dalam prakteknya banyak faktor-faktor sosial, ekonomi dan politik yang mempengaruhi individu dalam keputusan ekonominya.
2.3 Pemikiran dan Paradigma Ekonomi Kelembagaan
Mahzab Ekonomi Kelembagaan lama ini menganggap bahwa semua asumsi yang membangun oleh mazhab ekonomi klasik atau neoklasik merupakan cara berfikir yang fatal. Itulah sebabnya, Ekonomi Kelembagaan lama ini bekerja diluar mekanisme dan cara pandang pemikiran ekonomi klasik atau neoklasik sejak ia diploklamirkan. Pada titik ini Ekonomi Kelembagaan masuk untuk mewartakan bahwa kegiatan ekonomi sangat dipengaruhi oleh tata letak antarpelaku ekonomi (teori ekonomi politik), desain aturan main (teori ekonomi biaya transaksi), norma dan keyakinan suatu individu/komunitas (teori modal sosial), insentif untuk melakukan kolaborasi (teori tindakan kolektif), model kesepakatan yang dibikin (teori kontrak), pilihan atas kepemilikan aset fisik maupun non fisik (teori hak kepemilikan), dan lain-lain. Intinya, selalu ada insentif bagi individu untuk berperilaku menyimpang sehingga sistem ekonomi tidak bisa dibiarkan hanya dipandu oleh pasar. Dalam hal ini diperlukan kelembagaan non pasar (non-market institution) untuk melindungi agar pasar tidak terjebak dalam kegagalan yang tidak berujung, yakni dengan jalan mendesain aturan main/kelembagaan (institutions). Ekonomi kelembagaan mempelajari dan berusaha memahami peranan kelembagaan dalam sistem dan organisasi ekonomi atau sistem terkait, yang lebih luas. Kelembagaan yang dipelajari biasanya bertumbuh spontan seiring dengan perjalanan waktu atau kelembagaan yang sengaja dibuat oleh manusia. Peranan kelembagaan bersifat penting dan strategis karena ternyata ada dan berfungsi di segala bidang kehidupan. Dengan demikian, ilmu ekonomi kelembagaan kemudian menjadi bagian dari ilmu ekonomi yang cukup penting peranannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan sosial humaniora, ekonomi, budaya dan terutama ekonomi politik. Ilmu ekonomi kelembagaan terus berkembang semakin dalam karena ditekuni oleh banyak ahli ilmu ekonomi dan ilmu sosial lainnya, termasuk beberapa diantaranya memenangkan hadiah nobel. Penghargaan tersebut tidak hanya tertuju langsung kepada ahli dan orangnya, tetapi juga pada bidang keilmuannya, yakni ilmu ekonomi kelembagaan (Rachbini, 2002). Para penganut ekonomi kelembagaan percaya bahwa pendekatan multidisipliner sangat penting untuk memotret masalah-masalah ekonomi, seperti aspek sosial, hukum, politik, budaya, dan yang lain sebagai satu kesatuan analisis (Yustika, 2008: 55). Oleh karena itu, untuk mendekati gejala ekonomi maka, pendekatan ekonomi kelembagaan menggunakan metode kualitatif yang dibangun dari tiga premis penting yaitu: partikular, subyektif dan, nonprediktif.
1.        Pertama, partikular dimaknai sebagai heterogenitas karakteristik dalam masyarakat. Artinya setiap fenomena sosial selalu spesifik merujuk pada kondisi sosial tertentu (dan tidak berlaku untuk kondisi sosial yang lain). Lewat premis partikularitas tersebut, sebetulnya penelitian kualitatif langsung berbicara dua hal: (1) keyakinan bahwa fenomena sosial tidaklah tunggal; dan (2) penelitian kualitatif secara rendah hati telah memproklamasikan keterbatasannya (Yustika, 2008: 69).
2.        Kedua, yang dimaksud dengan subyektif disini sesungguhnya bukan berarti peneliti melakukan penelitian secara subyektif tetapi realitas atau fenomena sosial. Karena itu lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir dari sudut pandang “orang dalam” dalam antropologi disebut dengan emic.
3.    Ketiga, nonprediktif ialah bahwa dalam paradigma penelitian kualitatif sama sekali tidak masuk ke wilayah prediksi kedepan, tetapi yang ditekankan disini ialah bagaimana pemaknaan, konsep, definisi, karakteristik, metafora, simbol, dan deskripsi atas sesuatu. Jadi titik tekannya adalah menjelaskan secara utuh proses dibalik sebuah fenomena.
2.4 Perkembangan Ekonomi Kelembagaan di Indonesia
Perkembangan pemikiran ekonomi di Barat turut mempengaruhi studi-studi Ekonomi di Indonesia. Beberapa sarjana-sarjana Indonesia lulusan sekolah Barat yang menaruh perhatian terhadap gagasan ini dapat dilacak misalnya, Mubyarto, dengan pemikirannya tentang pengembangan ilmu dan pendidikan ekonomi alternatif yang berpijak pada sistem nilai, sosial-budaya, dan kehidupan ekonomi riil (real-life economy) masyarakat Indonesia. A.R. Karseno (2004) dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar di fakultas ekonomi UGM mengemukakan, bahwa selama krisis kita pasar tidak bekerja dengan baik terdapat dimensi lain yang menolong perekonomian dan krisis, faktor lain itu adalah adanya pranata yang hidup di masyarakat. Pranata yang mengatur perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Saking kehidupan ekonomi masih berjalan, bahkan menurut pendapatnya teori ekonomi Neo-Klasik sudah terlalu jauh mengabaikannya. Tetapi tetap saja masalah kita semakin menunjukan bahwa dalam memahami perekonomian Indonesia ada beberapa hubungan dan penguasaan ekonomi yang harus menjadi perhatian kita. Ekonomi kebanyakan warga negara Indonesia yang harus dipahami dalam kontek hubungan individu dan masyarakat, hubungan antara-negara dan masyarakat, serta dipihak lain realitas pasar dalam kaitanya dengan peran negara dalam urusan fiskal-moneter-investasi-yang cenderung mendikte pasar. Derajat inilah yang perlu mendapatkan pendalaman dalam memahami kelembagaan (institusi) dalam kontek mikro dan makro ekonomi Indonesia. Masih dari UGM, Lincolin Arsyad (2005) dalam penelitiannya  Assessing the Performance and Sustainability of Microfinance Institution: The Case of Village Credit Institution of Bali menemukan kinerja Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Gianyar, Bali dipengaruhi oleh kelembagaan yang meliputi lembaga formal dan informal. Ia mencatat bahwa kelembagaan adat memberikan kontribusi dalam kinerja portofolio, leverage, rasio kecukupan modal, produktivitas, efisiensi, profitabilitas, dan kelayakan keuangan LPD.
Ahmad Erani Yustika (2005) lulusan Georg-August-Universität Göttingen, Jerman dengan disertasi Transaction Cost Economics of The Sugar Industry in Indonesia dan juga buku teks “Ekonomi Kelembagaan: Defenisi, Teori, dan Strategi” sehingga tidaklah berlebihan jika Yustika dikategorikan sebagai salah satu pemikir ekonomi kelembagaan di tanah air. Perkembangan terkini yang perlu dicatat ialah dimasukkannya mata kuliah ekonomi kelembagaan dalam kurikulum studi pembangunan di fakultas ekonomi. Karena itu studi ekonomi kelembagaan semakin popular. Demikian juga pengalaman banyak negara menunjukkan bahwa kelembagaan (institutions) merupakan determinan utama kesejahteraan dan pertumbuhan jangka panjang. Negara-negara ataupun kawasan yang lebih makmur dewasa ini adalah yang memiliki kelembagaan politik dan ekonomi lebih baik di masa lalu (Hall & Jones, 1999; dan Acemoglu, et.al., 2001). Kemajuan China dan India dewasa ini, dengan segala kekurangannya, bisa dijelaskan dari aspek kelembagaan ini. Juga negara-negara di Asia yang paling dinamis. Apalagi saat terjadi gelombang krisis keuangan yang menerpa dunia saat ini dimana mainstream ekonomi yang berpijak pada asumsi-asumsi ekonomi klasik membuat pendekatan ekonomi klasik semakin dipertanyakan eksistensinya, karena itu studi ekonomi kelembagaan semakin memperoleh tempat sebagai pendekatan alternatif bagi ekonomi dunia saat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa :
·           Ekonomi klasik yang mengasumsikan bahwa semua manusia adalah rasional dan bekerja berdasarkan insentif ekonomi ternyata dalam prakteknya banyak faktor-faktor sosial, ekonomi dan politik yang mempengaruhi individu dalam keputusan ekonominya. Pada titik ini ekonomi kelembagaan masuk untuk mewartakan bahwa kegiatan ekonomi sangat dipengaruhi oleh tata letak antarpelaku ekonomi (teori ekonomi politik), desain aturan main (teori ekonomi biaya transaksi), norma dan keyakinan suatu individu/komunitas (teori modal sosial), insentif untuk melakukan kolaborasi (teori tindakan kolektif), model kesepakatan yang dibikin (teori kontrak), pilihan atas kepemilikan aset fisik maupun non fisik (teori hak kepemilikan), dan lain-lain. Intinya, selalu ada insentif bagi individu untuk berperilaku menyimpang sehingga sistem ekonomi tidak bisa dibiarkan hanya dipandu oleh pasar.
·           Ekonomi kelembagaan mempelajari dan berusaha memahami peranan kelembagaan dalam sistem dan organisasi ekonomi atau sistem terkait, yang lebih luas. Kelembagaan yang dipelajari biasanya bertumbuh spontan seiring dengan perjalanan waktu atau kelembagaan yang sengaja dibuat oleh manusia. Peranan kelembagaan bersifat penting dan strategis karena ternyata ada dan berfungsi di segala bidang kehidupan.
·           Gelombang krisis keuangan yang menerpa dunia saat ini dimana mainstream ekonomi yang berpijak pada asumsi-asumsi ekonomi klasik membuat pendekatan ekonomi klasik semakin dipertanyakan eksistensinya, karena itu studi ekonomi kelembagaan semakin memperoleh tempat sebagai pendekatan alternatif bagi ekonomi dunia saat ini.
3.2 Saran
Demikianlah makalah dengan judul “Ekonomi Kelembagaan” ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Kami juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Sehingga perlulah bagi kami dari pembaca untuk memberikan saran yang membantu agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas perhatian Anda semua, kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Basri, Faisal. 2009. Nasionalisme Kita. Kompasiana. Diakses hari Jumat, 19 April 2013. (http://faisalbasri.kompasiana.com/2009/06/13/nasionalisme-kita/#more-272).
Adiningsih, Sri. 2009. Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Ditinjau dari Aspek Ekonomi.
Irawan, dan M. Suparmoko. 1987. Ekonomi Pembangunan (Edisi Keenam). Yogyakarta: BPFE Fakultas Ekonomi UGM
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Redneck : Kaum Konservatif Selatan AS


Istilah Redneck ini sendiri awalnya saya dapat karena salah satu tokoh favorit di serial tv The Walking Dead, Daryl Dixon sering disebut The Redneck Badass. Penampilannya sendiri seperti pemuda kampung dan ia sangat rasis diawal - awal. Setelah mencari tahu ternyata Redneck itu adalah kaum orang kulit putih miskin yang tinggal di bagian selatan AS. Kata Redneck sendiri berasal dari Red = merah, dan neck = leher, kalau digabung jadi leher merah, disebut demikian karena biasanya profesi mereka adalah petani dan lehernya merah karena sering terkena sinar matahari. Banyak juga yang bilang kalau Redneck itu bisa disamain dengan kaum alaynya AS. Selain itu kaum Redneck juga sering dijadikan bahan lawakan. Beberapa penampakan Redneck :
1. Penyanyi Rock Lynyrd Skynyrd. Penyanyi ini menjadi inspirasi vokalis Green Day dalam membuat lagu American Idiot.


2. Dalam Video Klip Lana Del Rey - Ride


Pada clip Lana ini, Lana dikisahkan seperti wanita penjaja yang nongkrong di pinggir jalan dan menunggu pengendara moge yang nampaknya seperti Redneck.



3. Daryl Dixon - The Walking Dead.






Jumat, 31 Mei 2013

The Many Faces Of Leonardo DiCaprio

Leonardo Wilhelm DiCaprio (Los Angeles, 11 Nover 1974; umur 38 tahun) adalah seorang aktor As berdarah Jerman - Italia. Ayahnya bernama George berdarah Italia dan Ibunya bernama Irmellin berasal dari Jerman. Diberinya nama Leonardo DiCaprio karena sang ibu amat mengagumi Leonardo Da Vinci. Berikut merupakan foto - foto Leo dalam memerankan tokoh dibeberapa film.

What's Eating Gilbert Grape
Leo jadi anak idiot yang bergantung dengan abangnya (Johnny Depp). What's Eating Gilbert Grape adalah salah satu film drama yang saya sukai. Bercerita tentang Gilbert (Johnny Depp) yang menjadi tulang punggung keluarga dan sangat menyayangi adiknya yang idiot Arnie (Leo). Arnie sangat manja dengan Gilbert, mandi masih temanin dan terkadang sering minta gendong sama Gilbert.






Romeo and Juliet
Leo yang jadi Romeonya, ceritanya sama kayak cerita Rome and Juliet biasa, tapi lebih modern.






Titanic
Jack (Leo) berhasi memnangkan tiket untuk naik ke kapal mewah Titanic, disana ia bertemu dengan cinta sejatinya sekaligus kematiannya.





The Beach
Berkisah tentang 3 remaja yang mencari pulau yang orang - orangnya hidup hanya untuk bersenang - senang.




The Aviator
Berkisah tentang sutradara film yang punya hobi menerbangkan pesawat dan punya phobia takut dengan kotor, sehingga dia suka sekali mencuci tangan.




Blood Diamond




Inception




Catch Me If You Can
Film diangkat dari kisah nyata, Berkisah tentang Frank Abagnale Jr (Leo) adalah murid SMP 16 tahun yang pintar namun keluarganya bermasalah dan memilih jalan lain untuk menjalankan hidup, yaitu dengan menjadi con man.



The Great Gatsby




Penampakan Leo yang Lainnya






Perbandingan Leo dengan Nicholas Saputra




Menurut saya Nicholas Saputra karirnya mirip dengan Leo, dimana ia awalnya beken dan menjadi ikon remaja setelah membintangi film Ada Apa Dengan Cinta bersama Dian Sastro. Namun setelah itu, Nicholas bermain di film -film yang lebih membutuhkan akting yang sulit seperti Biola Tak Berdawai, Gie dll. Begitu juga dengan Leo yang terkenal setelah bermain Titanic, namun selanjutnya Leo bermain film - film yang menguji bakat aktingnyanya seperti The Aviator, Gangs of New York dll.